Every Process is Worth It

Posted on May 15, 2020

Pernah tahu atau nonton film “Jack” yang tayang di bioskop setahun silam? Film karya anak bangsa ini sangat unik karena semuanya serba Suroboyo. Cerita yang diangkat berkaitan erat dengan kehidupan sosial masyarakat Surabaya. Setting tempat diambil di beberapa titik terkenal Kota Pahlawan ini, seperti Tugu Bambu Runcing, Kampung Maspati, Hotel Majapahit, Gedung Balai Kota, dan kafedi Peneleh. Namun yang tak kalah spesial adalah aktrisnya. Di antara seluruh pemeran, terdapat satu alumnus UK Petra Prodi Manajemen Bisnis angkatan 2015. Perkenalkan sang karakter utama “Meyling”, yang diperankan oleh Grace Setiono, S.M.

Grace di lokasi syuting film “Jack”

“Jack” merupakan proyek film perdana Grace. Kisah terjunnya ke dunia seni peran bermula dari ajakan teman SMA-nya untuk ikut audisi sebuah film yang diproduseri kenalannya. “Ya ‘udah, iseng-iseng coba karena aku juga pengen banget coba industri ini. Puji Tuhan, aku berhasil lolos casting sebagai Meyling dan puji Tuhan film perdana ini berhasil menarik minat masyarakat terutama warga Surabaya, dan sedang dalam proses untuk session dua dan tiga,” terangnya. Selain entertainment, Grace juga berkarir di dunia modelling. Hasil-hasil fotonya bisa dilihat di akun Instagram @faceofgrace_tie.

Modelling has always been a part of me,” tutur Grace.

Tidak berhenti di sana, Grace juga punya karir yang berhubungan dengan prodi yang ditempuhnya, yaitu entrepreneurship. Ada dua bisnis yang Grace rintis dari awal, yaitu Mam.Kuweè di bidang food and beverage dan leather craft yang sedang dalam proses pencarian nama produk. 

Awal berdirinya Mam.Kuweè tercetus dari adik kandungnya. Saat itu, adiknya yang merupakan lulusan Ottimo International MasterGourmet Academy, Surabaya, bingung mencari orang yang tepat untuk bidang manajemen. Grace pun menawarkan diri. Mam.Kuweè adalah sebuah produk kue lokal asli Surabaya dengan visi menjadi brand yang bisa membantu rakyat kecil untuk berpenghasilan, mempertahankan dan cenderung meningkatkan kualitas, serta kebanggaan Indonesia. “Bisnis ini sendiri mulai trial and error ketika kita mulai menjalani program #dirumahaja dan puji Tuhan banyak yang suka dan ikut support,” ucap wanita kelahiran tahun 1997 ini. Untuk bisnis leather craft, saat ini Grace sedang menyusun banyak hal dengan harapan bisa segera launching tahun depan.

Grace bersama rekan-rekan “Jack” dalam promosi film di radio

Kesuksesan Grace tak lepas dari pengalamannya semasa kuliah. Mental, kepribadian, serta skill-nya (baik soft skill maupun hard skill) terbentuk sejak Welcome Grateful Generation (WGG). Proses ini berlanjut terus hingga pengerjaan skripsi, salah satu pengalaman paling berkesan yang dialaminya. Saat itu semua temannya sudah maju Bab 2, tapi ia sendiri masih berkutat di tahap persetujuan judul. Susah memang, tapi Grace tidak merasa sendirian. Justru di masa itulah kekeluargaan dari kampus dan teman-teman seperjuangan begitu terasa. Teman-teman dan dosen, termasuk dosen non-pembimbing mau membantu Grace untuk belajar. “Setelah semua terlewati, saya sadar bahwa semua proses itu worth it,” kenang Grace.

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Modelling yang diikutinya pun memberikan dampak positif bagi diri Grace. Selain bisa mengasah kemampuan time management dan attitude bersama teman-teman, Grace merasa bahwa kegiatan UKM ini juga sebagai sarana refreshing di tengah kelas-kelas kuliah di Manajemen Bisnis.

Grace berhasil menjadi Top 5 Profira Look 2017

Bagi Grace, pembentukan karakter Kristiani serta mahasiswa dan dosen yang bijak nan baik bisa dicari dengan mudah di mana-mana. Tetapi yang terpenting bagi mahasiswa dan dosen, bukan hanya attitude yang baik, namun juga benar dan takut akan Tuhan. Grace bersyukur dia bisa menemukan pribadi-pribadi seperti itu di UK Petra. Beberapa di antaranya adalah Prof. Dr. Eddy Madiono Sutanto, M.Sc. dan Ibu Sherly Rosalina Tanoto, S.Psi., M.Com.. Di mata Grace, Pak Eddy memiliki attitude dan prinsip yang kuat dan benar dalam mendidik, sementara Bu Sherly begitu semangat melihat mahasiswa-mahasiswi didiknya sukses dan naik level. Sebagai penutup, Grace memberikan pesan kepada teman-teman yang sekarang masih berjuang atau mungkin baru mengawali perjuangan di bangku kuliah. “Berkawanlah sebanyak mungkin. Lalu nikmati setiap proses yang ada karena proses ini sangat berarti untuk kehidupan di masa setelah kuliah. Saling support dengan teman juga kunci untuk tetap semangat dalam kuliah. Semua ada alasan kenapa kalian ada di UKP. Tetaplah teguh di dalam Tuhan supaya kita peka akan tiap peluang keberhasilan.”**(Ivania Tanoko)