Johan Alvin Khosuma: Bekerja dengan Hati

Posted on May 22, 2020

Sukses itu biasa. Tetapi sukses dan menikmati karena bekerja dengan sepenuh hati? Luar biasa! ‘Kok bisa? Di kehidupan sehari-hari, terkadang kita menemukan orang yang bersungut-sungut ataupun tidak ikhlas dalam melakukan pekerjaan dan tugasnya. Padahal, menurut Johan Alvin Khosuma S.Sos., penting banget ‘lho, bekerja dengan hati, karena pekerjaan akan mendominasi banyak waktu dalam hidup. Your heart works for you, but do you work for your heart? 

Sejak kecil, pria yang akrab disapa Jak ini tertarik akan dunia pop culture dan public speaking, hingga membawanya masuk Prodi Ilmu Komunikasi UK Petra. Menurutnya, mengenyam pendidikan di UK Petra benar-benar memberikan dampak positif dan manfaat hingga menjadi batu loncatan dalam jenjang karirnya. 

“Lingkungan UK Petra ini benar-benar tepat buat saya, karena di UK Petra kita tidak hanya belajar ilmu di kelas, tetapi juga sangat dikembangkan nilai-nilai karakter dan iman kristianinya,” tuturnya. Pengembangan nilai karakter di UK Petra memicunya membantu orang dan selalu menebarkan kebaikan dalam berbisnis.

Jak (kanan) bersama Rektor UK Petra Prof. Djwantoro Hardjito dalam kunjungannya kembali ke UK Petra

Pria yang juga penikmat film ini tak ingin hobinya berakhir sia-sia. Hobinya akan film menuntunnya membuat majalah bernama MoviePost pada tahun 2010. Bak peribahasa ‘sambil menyelam minum air’, ia menangani sendiri pembuatan majalahnya. Mulai dari desain, pembuatan artikel dan penyuntingan, hingga logistik pengiriman. Seiring berjalannya waktu, MoviePost garapannya ini rupanya kurang menjanjikan dari segi profit. Jak yang sudah andal dan kompeten dalam hal branding pun mencoba peruntungannya dalam bisnis branding bersama Christofer Angel. Mereka mendirikan branding agency bersama-sama di tahun 2014, bernama Jasa Cipta Kreasi (JCK) Enterprise. Menanggapi beralihnya zaman ke era modern, juga mengacu pada penggunaan internet yang luas, JCK Enterprise selain menangani konsep branding juga menangani digital marketing, marketing communcation, serta social media concept

Meskipun Jak harus belajar desain secara otodidak untuk meningkatkan kinerja perusahaannya, ilmu yang didapat di Prodi Ilmu Komunikasi diakuinya sangat berguna, lho. Sebut saja kemahirannya dalam communication skill, critical thinking, hingga public speaking. Menjadi alumnus Prodi Ilmu Komunikasi juga membuat Jak menjadi semakin percaya diri untuk tampil di depan umum dan berani menyampaikan ide-ide kreatifnya. Tak heran ia sering diundang untuk menjadi pembicara di berbagai seminar umum. Hebat!

Hingga kini, JCK Enterprise telah dipercaya menjadi partner puluhan perusahaan. Mulai dari Sambal Bu Rudy, Demandailing Café, Intiland, hingga perusahaan di bidang kesehatan dan sekolah-sekolah. Salah satunya adalah Excelso Coffee. Tentu kita sudah tak asing, bukan? Rupanya, kolaborasinya bersama Excelso bisa dibilang salah satu proyek yang paling sukses. Untuk meningkatkan branding social media Excelso sekaligus mengenalkan Excelso sebagai brand lokal di kancah nasional, JCK membuat sebuah proyek kampanye. Hero Project ini berupa lomba untuk mengapresiasi sosok yang dianggap sebagai pahlawan dan diunggah ke media sosial. Hal ini serta merta membuat pengikut Excelso di media sosial meruak. Baru-baru ini pula, JCK bersama Persebaya menggelar talkshow Brainstorming vol. 3 yang mengulas strategy branding di bidang sports industry dan food & beverages. 

JAK bersama tim JCK Enterprise

Memiliki visi memberikan manfaat bagi masyarakat luas, JCK Enterprise selalu berusaha untuk menyebarkan dampak positif dalam setiap karyanya dan membangun relasi yang baik dengan rekan-rekannya. Berasaskan buku Do Good Design, Jak mengutarakan perkara mendesain bukan hanya membuat suatu desain yang unik dan menarik, tetapi juga berdampak untuk kebaikan masyarakat. “Inilah definisi bekerja dengan hati, tidak hanya asal jadi, tetapi juga memikirkan aspek-aspek lain dan masyarakat,” ujar pria kelahiran 21 Desember ini. Jak juga selalu menerapkan sikap respek di kehidupannya. Tidak hanya respek ke orang-orang yang lebih tua, tetapi juga yang di bawah. “Harus punya respek, agar kita dapat selalu bersyukur dan mengapresiasi hal-hal yang telah dicapai,” tegasnya. Salah satu perwujudan sikap respeknya ini dengan memiliki hubungan yang dalam dengan rekan dan juga kliennya.  Tak jarang, Jak mengikuti seminar dan kegiatan bersama kliennya yang ia sebut sebagai sahabatnya sendiri.

Dalam berbisnis, selalu ada pasang surutnya. Jak bersyukur, sejak awal merintis bisnis ini, Tuhan selalu memberkati dengan kemajuan yang signifikan, dengan klien yang selalu berdatangan. Cobaan justru datang dari dalam. Kurangnya pengetahuan dalam membangun human resource membuatnya kewalahan membangun tim. Sempat terjadi konflik internal dengan stafnya hingga mengharuskan JCK Enterprise berganti staf. Namun, hal itu tak jua membuat Jak terpuruk. Jak memutuskan untuk menggandeng konsultan manajemen dalam membangun timnya, hingga pelan-pelan JCK Enterprise bertransformasi menjadi perusahaan profesional. “Hal yang dapat dipetik dari sini, tentu saja dalam berbisnis pasti ada cobaan, namun bagaimana kita menyikapinya untuk terus bangkit dan minta pertolongan Tuhan,” paparnya.

Di tengah kesibukannya berkarir, JAK juga meluangkan waktunya untuk menulis buku, ‘lho. Buku pertamanya yang terbit pada awal 2019 berjudul “Professional Dreamer: Inspirational Literature for Dreamers, Fighters and Believers”. Sesuai judulnya, buku ini dipersembahkan Jak untuk para pemimpi, pejuang, dan orang yang percaya akan keberhasilan. Banyak kata-kata inspiratif alias quotes yang disisipkan sebagai ‘kapsul penyemangat’ bagi orang-orang yang tengah menggapai mimpinya. “Mimpi itu dikerjakan di dunia nyata, bukan hanya dikhayalkan di tempat tidur,” imbuhnya.

Ada 2 tips paling krusial bagi Jak untuk sukses. Pertama, dimulai dari pribadi dan karakter diri sendiri. Zaman sekarang, ilmu bisa dipelajari di mana-mana, tetapi karakter baiklah yang dapat menjadi penghantar menuju kesuksesan. Dimulai dari disiplin, tepat waktu, dan jujur. Mempertahankan karakter baik dalam bekerja juga membuktikan kita bekerja dari hati. Memang, siapa yang mau memiliki partner kerja yang hobi mengeluh? Ditambah lagi, kekuatan social networking saat ini memang sangat besar. Dengan karakter yang baik, maka dapat memperkuat personal branding kita. Ada kalanya proyek-proyek yang datang merupakan hasil dari rekomendasi dan feedback orang-orang sekitar. “If we become a nice person, there will always be a way,” ujarnya mantap.

Tips kedua, communication skill. Menurut Jak, kemampuan berkomunikasi yang baik bisa menunjang kepercayaan diri. Percaya diri dapat membuat orang yakin dengan kemampuan kita. “Bangku perkuliahan merupakan momen yang tepat untuk aktif bertanya dan melatih berbicara di depan umum melalui berbagai bentuk kegiatan kepanitiaan yang ada. Teruslah mencari hal yang diminati untuk menjadi passion dalam pekerjaan kelak,” pesannya untuk mahasiswa UK Petra.** (natasha)