The Adventure of Yuliaty Lawandra: Petualangan di Luar Zona Nyaman
“Saya termasuk orang yang suka mencoba hal dan tantangan baru, serta berani meninggalkan zona nyaman.”
Pergerakan karir Yuli cukup bervariasi. Selama 11 tahun berkarir, Yuliaty sudah bekerja di enam perusahaan berbeda. Tidak hanya berkutat di beberapa kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Yuli pun sudah pernah mencicipi pekerjaan di luar negeri, tepatnya di Uni Emirat Arab (UEA). Bukan karena bosan, namun karena mau mencoba tantangan lain supaya bisa belajar lebih banyak lagi. “Tempat yang berbeda selalu memberikan pengalaman dan tantangan yang berbeda. Dari situ, saya belajar banyak sekali pengalaman yang saya tahu akan menjadi bekal,” ulas Yuli.
Tetapi semuanya itu tidak ia peroleh dengan mudah. Demi mendapat pekerjaan di posisi yang ia inginkan, wanita yang suka menjelajahi alam dan menyelam ini harus menghadapi kenyataan bahwa lulusan Indonesia cukup tidak dianggap di UEA. Resume-nya dibandingkan dengan resume para pelamar lulusan Swiss, United Kingdom, Amsterdam, dan Singapore. Tapi Yuli tidak pernah menyerah. Ia mengirimkan kurang lebih 70 aplikasi untuk bisa kerja di Dubai, UEA. Usahanya tidak sia-sia. Di usianya yang ke-22, Yuli berhasil menduduki posisi manager level di Dubai. Namun, tantangan lain menyusul. Banyak mata yang memandang rendah dirinya karena dirinya dianggap masih terlalu muda untuk berada di jabatan itu. Perlu banyak waktu dan pembuktian yang Yuli berikan melalui kinerjanya hingga akhirnya diakui. Menyesal? Tentu tidak. Malah ia senang karena berhasil mendapatkan kesempatan untuk menambah ilmu di luar negeri dan membawanya kembali ke negeri sendiri.
Saat ini Yuli bekerja sebagai Cluster Senior Sales Manager di Padma Hotels, Bali. Tugas utamanya adalah menjadi market executor dan menjual produk perusahaan (misalnya kamar hotel, meeting room, FB & Spa, dan semua produk yang ada di dalam hotel) kepada pelanggan melalui rekan travel agent atau modul bisnis B2B (Business to Business). Dalam proses eksekusi, ia harus mampu menciptakan strategi-strategi tertentu agar dapat mencapai target yang diberikan. Strategi tersebut harus bisa menguntungkan kedua belah pihak. Menjaga relasi yang baik dengan rekan travel agent juga termasuk prioritas pekerjaannya. Oleh karena itu, ia selalu mengikuti regular business trip setahun sekali ke Australia, China, dan Iran.
Berkarir selama 2.5 tahun ini, pekerjaannya juga menuntut teamwork. Meski dalam mencapai target Yuli dan 4 orang lain yang berada di level manajerial harus bergerak mandiri, tak jarang dalam prosesnya ia harus bekerja sama dengan banyak tim. Beberapa di antaranya adalah interaksi dengan departemen lain seperti Reservasi, Administrasi, dan Operasional.
Bagi banyak orang, pengalaman kerja lebih penting daripada kuliah. Namun Yuli memiliki pendapat sendiri. Baginya, kuliah adalah bekal terbesarnya untuk bisa mengejar perjalanan karir. Kuliah menjadi tidak penting untuk mereka yang tidak betul-betul menggunakan waktunya untuk belajar. Belajar bukan hanya berkaitan dengan materi yang diberikan saat berkuliah, tetapi juga mengenai penggambaran dan kepribadian diri. “Kesempatan tidak selalu datang dua kali. Itu memang benar. Jika menemukan atau diberi kesempatan berkarir yang lebih baik walaupun harus menghadapi banyak tantangan dan meninggalkan zona nyaman, beranikan diri untuk raih (kesempatan) itu.”**(Ivania Tanoko)
Latest News
Penjelasan Tentang Poin Alumni
Office of Institutional Advancement
Biro Administrasi Kemahasiswaan & Alumni
Sentra Innovasi & Kewirausahaan