Usia Tak Menjadi Penghalang untuk Berkarir

Posted on Oct 25, 2021
Ir. Hendra Prasetya

 

Banyak yang bilang usia muda merupakan masa yang paling tepat untuk berkarir dan berkarya. Lalu, apa jadinya kalau sudah menginjak usia tua? Apakah itu berarti mereka yang sudah tak muda lagi harus menikmati hari tuanya saja? Ir. Hendra Prasetya akan dengan tegas menjawab, “Tidak!” Alumnus UK Petra jurusan Teknik Sipil angkatan 1970 ini membuktikan bahwa di usianya yang sudah menginjak 71 tahun pun tak menghalanginya untuk tetap berkarir. Ya, saat ini Hendra masih aktif berkarir menjadi konsultan untuk beberapa perusahaan seperti PT Sampoerna Strategic di bidang Properti, Perkebunan dan Pendidikan; serta Group Yello Hotel yang bergerak di bidang Perhotelan dan Kuliner.

Sama seperti pemuda lainnya, Hendra pun juga memanfaatkan masa mudanya dulu untuk meniti karirnya. Sebelum menyelesaikan studi S1, ia mengaku sudah mulai bekerja sebagai pemborong bangunan - dimana kuliah sambil bekerja merupakan keinginan Hendra sejak awal. “Saya pilih jurusan Fakultas Teknik Sipil karena merasa sudah sesuai dengan kemampuan saya dan berkeinginan kuliah sambil bekerja sebagai pemborong bangunan, dan hal itu menjadi kenyataan,” ujarnya. Seiring berjalannya waktu, Hendra yang memiliki background teknik pun beralih untuk berkarir di bidang Manajemen dan Bisnis. Walaupun bidang karirnya berbeda dengan jurusan yang ia tekuni, namun kerja keras Hendra lah yang terus membawa karirnya menanjak. Tahun 1980, Hendra bahkan dipercaya untuk menduduki posisi direktur di PT HM Sampoerna Tbk dan beberapa perusahaan di bawah naungan Sampoerna Strategic Group - seperti PT Sampoerna Bio Energi; serta menjadi Dewan Pengawas di KSP Sahabat Mitra Sejati.

Apa yang Hendra capai hingga saat ini tak membuatnya lupa pada tempat yang memberikannya pengalaman dan bekal yang berguna untuk perjalanan karirnya. Ya, tempat yang dimaksud adalah UK Petra. Saat ditanya mengenai tempat ia menempuh pendidikan S1 dan S2 itu, Hendra pun mulai mengingat masa-masa dimana ia akhirnya memutuskan memilih UK Petra. “Saat itu peluang untuk bisa diterima di Universitas Negeri sangat tipis, sehingga pilihannya antara melanjutkan belajar ke luar negeri atau ke luar kota. Tapi karena terbentur masalah biaya, jadi pilihan jatuh ke Universitas Swasta di Surabaya dan saya pilih UK Petra karena dorongan dari teman dan keluarga,” jelasnya. Namun, ia justru bersyukur karena ia memilih tempat yang tepat sebagai pijakan awal untuk memasuki dunia karirnya. Walaupun jurusan yang ia ambil tidak sepenuhnya terpakai dalam perjalanan karirnya, ia menyadari bahwa cara berpikir dalam segala keputusan, tindakan, dan berkomunikasi adalah hal yang penting - dimana semuanya sudah terlatih saat ia berada di UK Petra.

Hendra Prasetya (paling kiri) bersama dengan rektor UK Petra dan mahasiswa perwakilan penerima beasiswa

 

Berhenti atau tetap bekerja, semua memang keputusan masing-masing individu. Namun bagi Hendra, ia memilih untuk tetap berkarya selama ia masih dapat menjadi saluran berkat. Tak lupa, ia juga menyampaikan pesan untuk mahasiswa yang masih berjuang, “Jangan pernah ragu dengan jurusan yang telah dipilih karena alasan finansial atau prospek kerja. Jadikan jurusan yang telah dipilih ini membuat tertantang dan penasaran sampai rela untuk berpikir siang-malam tanpa kenal waktu, disiplin waktu buat belajar sendiri, dan memanfaatkan internet untuk eksplor informasi.  Karena jurusan yang dipilih ini, akan menjadi muara ilmu pengetahuan yang akan ditekuni selamanya dan jadikanlah bekal utama untuk berkarir selanjutnya”, tutup Hendra.

 

Artikel ditulis oleh: Aprillia Adella Suyanto